“BE THE HEROES OF GOD FOR INDONESIA”

Menjadi Pahlawan!! Mungkin sebagian besar diantara kita bingung dengan kata ini, mungkin beberapa bertanya, Pahlawan yang bagaimana? Atau apa yang harus kita kalahkan kalau kita menjadi pahlawan? Sebenarnya untuk mendefinisikan kata pahlawan ini cukup banyak seperti program Indonesia Mengajar yang dipelopori oleh Bp. Anies Baswedan.,PhD., buat saya beliau adalah pahlawan khususnya pahlawan pendidikan, kalau dulu ada Ki Hajar Dewantara, sekarang Pak Anis lah yang meneruskannya. Saya kagum dengan program dari Pak Anis Baswedan yang benar-benar mendedikasikan diri untuk membantu kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya didaerah terpencil atau daerah-daerah yang masih primitif tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapi seperti di teror oleh warga setempat, alergi terhadap lingkungan sampai resiko kematian. Yang membuat saya terkejut adalah, ternyata di P. Jawa dimana pembangunan sudah hampir merata karena segala kemajuan infrastruktur dimulai dari pulau ini, masih ada juga kelompok masyarakat yang masih hidup dalam gaya hidup dan peradaban kuno. Jadi dari sini sudah cukup menjawab pertanyaan mengenai apa yang harus dikalahkan kalau kita jadi pahlawan dimasa sekarang, jawabannya ya tergantung kita mau jadi pahlawan dibidang apa kalau kita jadi pahlawan di bidang pendidikan seperti pak Anies ini ya Kebodohan dan ketertinggalan lah yang harus kita kalahkan. Inti dari Menjadi Pahlawan kalau saya jabarkan ialah kita harus menjadi dampak yang baik buat sekitar kita dimanapun kita berada. Contohnya bagi yang sudah bekerja, ya jadilah karyawan yang baik dan berdampak untuk lingkungan kerja kita atau mungkin yang masih sekolah dengan menjadi siswa-siswi yang baik, taat dan hormat pada guru, membantu teman yang memiliki kesulitan dalam mendalami materi pelajaran dll. Kalau setiap kita menjalankan peran kita masing-masing dengan baik, kita juga dapat berperan dalam mendukung kemajuan bagi negara kita tercinta Indonesia karena segala sesuatu timbul dari hal-hal kecil, dari hal-hal kecil itu akan menimbulkan dampak yang besar bagi lingkungan kita bahkan negara kita dan secara otomatis kita meneruskan jasa – jasa pahlawan juga. Mungkin ada beberapa kelompok yang menertawakan dan meremehkan, tapi biarlah itu menjadi sarana untuk mengasah kegigihan kita untuk menjangkau negeri ini.

Dari pengalaman pribadi mengenai keikutsertaan dalam menjagkau bangsa, saya mulai dengan mengikuti sebuah seminar yang bersifat kerohanian yang diadakan 1 ½ hari, tepatnya pada hari Kamis-Jumat, 22-23 Maret 2012 kemarin. Pada acara seminar itu, pembicara yang merupakan pendeta dimana gerejanya menjadi tempat berlangsungnya seminar berbicara mengenai “Be the Heroes of God for Indonesia” maksudnya adalah sudah saatnya para jemaat gereja mulai menjadi dampak buat sekitarnya, tidak hanya menjadi aktivis di gereja saja tapi harus mulai berdampak diluar gereja. Dari seminar kemarin, saya diteguhkan lewat sesi doa dimana saya mendapat pesan yang kuat supaya setiap jemaat dan saya sendiri harus menjadi delegasi-delegasi Allah untuk menyalurkan berkat baik secara rohani ataupun jasmani. Dari seminar tersebut, saya memperoleh suatu hidayah dimana saya rindu ikut serta dalam misi ini dan saya menyadari bahwa selama hampir 5 bulan saya menjadi guru valuntir merupakan hidayah dari Tuhan. Menjadi guru valuntir adalah hal yang saya lakukan saat ini untuk menjadi pahlawan Allah bagi bangsa khususnya pahlawan pendidikan seperti Bp Anies Baswedan dan saya saat ini diutus oleh salah satu yayasan di Kota Solo yang merupakan tempat dimana saya direkruit ke salah satu panti asuhan di kota Solo tepatnya di area Mojosongo untuk mengajar Bahasa Inggris disana, karena saya seorang guru valuntir, saya tidak mencari profit apapun dari kegiatan itu dan kalaupun ada profit yang didapat semuanya untuk kegiatan yayasan dimana yayasan itu bergerak di bidang sosial. Visi saya sendiri menjadi guru valuntir itu adalah saya rindu setiap individu mampu untuk berbicara dan mengerti bahasa inggris khususnya generasi muda, jadi saat ada event-event yang mendatangkan pembicara dari luar, mereka tidak terus bergantung pada penerjemah. Selama saya mengajar, saya tertantang untuk menguji diri saya sampai mana kesabaran saya selama menjadi tutor, dan jujur saja murid-murid yang saya ajar pada dasarnya mereka kurang antusias dalam menerima materi, setiap kali saya kesana dan mencoba membuat review tentang materi yang saya ajarkan sebelumnya, mereka selalu lupa dan tugas yang saya berikan berupa soal selalu tidak dikerjakan bahkan kadang ada murid saya yang menghilangkan soal itu. Saya terus mencoba untuk sabar dan sabar meskipun ditengah-tengah saya sempat marah besar kepada mereka. Tujuan saya marah saat itu supaya mereka lebih serius dalam belajar tapi bagaimanapun juga saya akhiri dengan minta maaf kepada mereka. Saya juga sempat berpikir sebelumnya untuk berhenti saja tapi setiap kali saya melihat mereka, timbul rasa belas kasihan terhadap mereka sehingga saya semakin dikuatkan untuk terus mengajar mereka.

Saya diberkahi dari Yang Maha Kuasa dengan kemampuan Bahasa Inggris dan sudah jadi tanggung jawab saya untuk membagikan kepada siapapun yang membutuhkannya apalagi Bahasa Inggris sekarang ini bukan suatu hal yang istimewa karena skill berbahasa inggris sudah menjadi tuntutan atau sesuatu yang wajib dikuasai oleh individu dan saya rindu menjadi sarana untuk merealisasikannya

Bukan suatu hal yang mudah untuk melakukan tugas ini, perlu konsistensi dan kesabaran serta sering meminta kekuatan dari Yang Maha Kuasa untuk melaksanakannya sehingga hasil kerja keras kita dapat membuahkan hasil dan amal kita akan diterima oleh Tuhan YME. Be the Heroes of God for Indonesia!!

Leave a comment